Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia



Sudah pernahkah kamu bolak-balik kamar mandi saat malam hari untuk buang air kecil? Karena sangat biasanya sampai mengusik kualitas hidupmu. Peluang, ini ialah penanda nokturia.


Nokturia ialah keperluan orang untuk bangun dan berkemih pada malam hari. Pemicunya bermacam, tapi yang umum sebab permasalahan prostat, kandungan kemih overaktif, dan diabetes.


Pergi disana, Ikatan Pakar Urologi Indonesia (IAUI) dan Indonesian Society of Female Functional Urology (INASFFU) melangsungkan virtual press konferensi dengan topik "Jangan Biarkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis" pada Jum'at (18/12/2020).


Ada tiga pembicara yang didatangkan, yakni dr. Harrina Erlianti Rahardjo, SpU(K), PhD, Ketua INASFFU dan Staff Klinis Departemen Urologi FKUI-RSCM; Dr. dr. Dyah Purnamasari, SpPD, KEMD, Staff Klinis Seksi Metabolik Endokrin dan Diabetes, Departemen Pengetahuan Penyakit Dalam FKUI-RSCM; dan Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K), Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM. Baca pemaparannya di bawah ini!


Nokturia diikuti dari berapakah kali seorang berkemih sepanjang masa tidur khusus. Kerap dipandang remeh, kenyataannya nokturia dapat mengusik kualitas hidup! Bagaimana kemungkinan?


Meningkatkan Peluang Menang Judi Togel Online Menurut dr. Harrina, tidur yang terusik mengakibatkan masalah dalam bekerja, mood, dan memory dan peranan kognitif. Disamping itu, masalah tidur bisa tingkatkan resiko jatuh, kecelakaan jalan raya, kecelakaan kerja, stres, pengurangan mekanisme imun, penyakit jantung, dan diabetes.


Berapakah kebiasaan nokturia? Berdasar riset yang menyertakan 1.555 subyek yang terbagi dalam 828 lelaki dan 727 wanita (berumur 18-92 tahun) di 7 kota di Indonesia, memperlihatkan angka peristiwa nokturia sejumlah 61 %.


Ada beberapa pemicu nokturia. Dimulai dari masalah prostat, kandungan kemih overaktif, abnormalitas saraf, tidak berhasil ginjal, masalah tidur, hormon, sampai diabetes.


"Disamping itu, penyakit jantung membutuhkan beberapa obat yang jadikan kencing (lebih) banyak, hingga, frekwensi berkemih pada malam hari bertambah," tutur dr. Harrina.


Untuk mengenali nokturia, dikerjakan pengecekan seperti anamnesis, pengecekan fisik, membuat catatan harian berkemih, pengecekan urinalisis, pengecekan tersisa urine saat berkemih (dengan USG), dan pengecekan kelanjutan yang lain.


Misalkan, catatan harian berkemih dikerjakan sepanjang 3x24 jam. Dicatat seberapa banyak air yang diminum dan urine yang dikeluarkan. Disamping itu, dicatat kapan pasien tidur dan bangun, lalu berapakah kali bangun pada malam hari dan berapa mengusik hal itu.


Interferensi pola hidup perlu diaplikasikan untuk menangani nokturia. Dokter Harrina merekomendasikan untuk diet rendah garam dan kalori. Bila ada kegemukan, di turunkan dahulu berat tubuhnya.


"Disamping itu, banyak minum air pada pagi dan siang hari dan batasi konsumsi cairan pada sore dan malam hari. Tipe (minuman) terbagus ialah air putih, jauhi alkohol dan cafein," keras dr. Harrina, ingat ke-2 nya memiliki sifat diuretik (tingkatkan buang air kecil).


Jalan keluar yang lain ialah latih otot panggul agar jarang kencing pada malam hari. Kadang, diberi obat seperti desmopressin untuk mengatur jumlah urine yang dibuat ginjal. Janganlah lupa melatih diri untuk kencing saat sebelum tidur!

Mga sikat na post sa blog na ito

The International Compensation is actually presently evaluating its own

Our experts owe the condition "gaslighting" towards the 1938 participate in and also 1944 movie "Gaslight"

The phase was actually collection for Brivanlou as well as his associates